Arab Saudi vs. Iran: Pertarungan Pengaruh di Yaman yang Membara
e-media.co.id – Yaman, negara yang terletak di ujung selatan Semenanjung Arab, telah menjadi medan pertempuran proxy yang sengit antara dua kekuatan regional yang saling bersaing: Arab Saudi dan Iran. Konflik yang berkepanjangan ini tidak hanya menghancurkan negara tersebut, tetapi juga memperdalam perpecahan sektarian dan memicu krisis kemanusiaan yang mengerikan. Pertarungan pengaruh antara Arab Saudi dan Iran di Yaman adalah cerminan dari rivalitas geopolitik yang lebih luas di Timur Tengah, di mana kedua negara berusaha untuk memproyeksikan kekuatan dan melindungi kepentingan mereka.
Akar Konflik: Pemberontakan Houthi dan Intervensi Saudi
Akar konflik di Yaman dapat ditelusuri kembali ke pemberontakan Houthi, sebuah gerakan Zaidi Syiah yang berbasis di wilayah utara negara itu. Kelompok Houthi, yang merasa terpinggirkan oleh pemerintah pusat yang didominasi Sunni, melancarkan serangkaian pemberontakan pada tahun 2000-an. Pada tahun 2014, mereka berhasil merebut ibu kota Sanaa dan memaksa Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi untuk melarikan diri.
Arab Saudi, yang melihat kebangkitan Houthi sebagai ancaman langsung terhadap keamanannya dan pengaruh regionalnya, melancarkan intervensi militer di Yaman pada Maret 2015. Koalisi militer pimpinan Saudi, yang didukung oleh Amerika Serikat dan negara-negara Teluk lainnya, bertujuan untuk memulihkan pemerintahan Hadi dan mengalahkan Houthi.
Peran Iran: Dukungan untuk Houthi
Iran, yang memiliki hubungan dekat dengan Houthi, dituduh memberikan dukungan militer, keuangan, dan politik kepada kelompok tersebut. Meskipun Iran membantah memberikan dukungan militer langsung, banyak bukti menunjukkan bahwa mereka telah memasok senjata, pelatihan, dan bantuan lainnya kepada Houthi.
Dukungan Iran terhadap Houthi dilihat oleh Arab Saudi sebagai upaya untuk memperluas pengaruhnya di wilayah tersebut dan mengepung kerajaan dari selatan. Arab Saudi juga menuduh Iran menggunakan Houthi sebagai proxy untuk menyerang kepentingannya, termasuk fasilitas minyak dan kota-kota di wilayah perbatasan.
Dinamika Pertarungan Pengaruh
Pertarungan pengaruh antara Arab Saudi dan Iran di Yaman memiliki beberapa dimensi utama:
- Sektarianisme: Konflik di Yaman telah memperdalam perpecahan sektarian antara Sunni dan Syiah di wilayah tersebut. Arab Saudi, sebagai pemimpin dunia Sunni, melihat Houthi sebagai ancaman eksistensial yang didukung oleh Iran Syiah. Iran, di sisi lain, melihat Houthi sebagai sekutu alami dalam perjuangannya melawan dominasi Saudi di wilayah tersebut.
- Geopolitik: Yaman terletak di lokasi strategis di Bab el-Mandeb, jalur pelayaran penting yang menghubungkan Laut Merah dan Teluk Aden. Kontrol atas Yaman akan memberikan pengaruh besar atas perdagangan dan keamanan maritim di wilayah tersebut. Arab Saudi dan Iran sama-sama berusaha untuk memproyeksikan kekuatan dan melindungi kepentingan mereka di Yaman.
- Proxy War: Konflik di Yaman adalah contoh klasik dari perang proxy, di mana dua negara yang saling bersaing mendukung pihak-pihak yang berlawanan dalam konflik internal. Arab Saudi mendukung pemerintah Hadi, sementara Iran mendukung Houthi. Perang proxy ini telah menyebabkan eskalasi konflik dan memperpanjang penderitaan rakyat Yaman.
Dampak Kemanusiaan yang Mengerikan
Konflik di Yaman telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang mengerikan. Jutaan orang Yaman menghadapi kelaparan, penyakit, dan pengungsian. Serangan udara dan blokade laut yang dipimpin Saudi telah menghancurkan infrastruktur sipil dan menghambat pengiriman bantuan kemanusiaan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan bahwa Yaman menghadapi krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Lebih dari 24 juta orang, atau sekitar 80% dari populasi, membutuhkan bantuan kemanusiaan. Ratusan ribu orang telah tewas akibat konflik tersebut, dan jutaan lainnya telah mengungsi dari rumah mereka.
Upaya Perdamaian yang Gagal
Sejumlah upaya perdamaian telah dilakukan untuk mengakhiri konflik di Yaman, tetapi semuanya gagal mencapai terobosan yang berarti. PBB telah menunjuk utusan khusus untuk Yaman yang telah melakukan perjalanan bolak-balik antara Sanaa, Riyadh, dan Teheran dalam upaya untuk menengahi gencatan senjata dan memulai pembicaraan damai.
Namun, kedua belah pihak tetap bersikeras dengan tuntutan mereka dan tidak bersedia untuk berkompromi. Houthi menuntut pengakuan atas pemerintahan mereka di Sanaa dan pencabutan blokade laut yang dipimpin Saudi. Pemerintah Hadi, di sisi lain, menuntut agar Houthi menyerahkan senjata mereka dan mundur dari wilayah yang mereka kuasai.
Masa Depan Yaman: Prospek yang Suram
Masa depan Yaman tampak suram. Konflik yang berkepanjangan telah menghancurkan negara tersebut dan memperdalam perpecahan sektarian. Krisis kemanusiaan terus memburuk, dan jutaan orang Yaman menghadapi kelaparan dan penyakit.
Tanpa solusi politik yang komprehensif, Yaman berisiko jatuh ke dalam kekacauan dan disintegrasi. Pertarungan pengaruh antara Arab Saudi dan Iran akan terus memicu konflik dan menghambat upaya perdamaian.
Implikasi Regional dan Internasional
Konflik di Yaman memiliki implikasi regional dan internasional yang luas. Konflik tersebut telah meningkatkan ketegangan antara Arab Saudi dan Iran, dan telah memperburuk perpecahan sektarian di wilayah tersebut.
Konflik di Yaman juga telah menciptakan peluang bagi kelompok-kelompok ekstremis seperti Al-Qaeda dan ISIS untuk memperluas pengaruh mereka. Ketidakstabilan di Yaman dapat mengancam keamanan maritim di Laut Merah dan Teluk Aden, dan dapat memengaruhi perdagangan dan energi global.
Komunitas internasional memiliki tanggung jawab untuk membantu mengakhiri konflik di Yaman dan meringankan penderitaan rakyat Yaman. Diperlukan upaya diplomatik yang lebih intensif untuk menengahi gencatan senjata dan memulai pembicaraan damai. Bantuan kemanusiaan harus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan mendesak jutaan orang Yaman yang membutuhkan.
Kesimpulan
Pertarungan pengaruh antara Arab Saudi dan Iran di Yaman adalah konflik yang kompleks dan menghancurkan yang telah memiliki konsekuensi yang mengerikan bagi rakyat Yaman. Konflik tersebut adalah cerminan dari rivalitas geopolitik yang lebih luas di Timur Tengah, dan telah memperdalam perpecahan sektarian dan memicu krisis kemanusiaan yang mengerikan.
Tanpa solusi politik yang komprehensif, Yaman berisiko jatuh ke dalam kekacauan dan disintegrasi. Komunitas internasional memiliki tanggung jawab untuk membantu mengakhiri konflik di Yaman dan meringankan penderitaan rakyat Yaman. Upaya diplomatik yang lebih intensif dan bantuan kemanusiaan yang ditingkatkan sangat dibutuhkan untuk mencegah bencana yang lebih besar.
Referensi Tambahan:
- BBC News: https://www.bbc.com/news/world-middle-east-29319423
- Council on Foreign Relations: https://www.cfr.org/global-conflict-tracker/conflict/war-yemen
- United Nations: https://www.un.org/yemen/
Semoga artikel ini bermanfaat.