e-media.co.id – Kehamilan adalah momen yang membahagiakan sekaligus penuh tantangan bagi setiap perempuan. Sayangnya, masih banyak mitos yang beredar di masyarakat seputar kehamilan dan kerap dipercaya begitu saja tanpa dasar ilmiah. Padahal, mempercayai mitos yang salah bisa berdampak negatif bagi ibu hamil maupun janin. Berikut ini tiga mitos kehamilan yang masih sering dipercaya hingga kini, lengkap dengan fakta ilmiahnya.
1. Bentuk Perut Menentukan Jenis Kelamin Bayi
Salah satu mitos yang paling populer adalah anggapan bahwa bentuk perut ibu hamil bisa menunjukkan jenis kelamin bayi. Jika perut tampak menonjol ke depan dan runcing, dipercaya bayi yang dikandung adalah laki-laki. Sebaliknya, jika perut terlihat melebar ke samping, maka bayinya perempuan.
Faktanya, bentuk perut ibu hamil dipengaruhi oleh banyak faktor seperti posisi janin, kekuatan otot perut, serta bentuk tubuh sang ibu. Jenis kelamin bayi tidak ada hubungannya dengan bagaimana perut terlihat dari luar. Satu-satunya cara yang akurat untuk mengetahui jenis kelamin bayi adalah melalui pemeriksaan USG, dan itu pun baru bisa dilakukan secara jelas setelah usia kehamilan tertentu.
2. Ibu Hamil Harus Makan untuk Dua Orang
Mitos ini sering membuat ibu hamil merasa perlu makan dalam porsi besar karena dianggap harus memenuhi kebutuhan dua orang sekaligus: dirinya dan janin. Akibatnya, banyak ibu hamil yang justru mengalami kelebihan berat badan selama kehamilan.
Padahal, menurut para ahli gizi, kebutuhan kalori ibu hamil memang meningkat, tetapi tidak dua kali lipat. Pada trimester pertama, kebutuhan kalori hanya sedikit meningkat. Barulah pada trimester kedua dan ketiga, asupan kalori perlu ditambah sekitar 300–500 kalori per hari tergantung kondisi ibu dan janinnya. Yang lebih penting adalah kualitas makanan yang dikonsumsi, bukan kuantitasnya. Makanan bergizi seimbang jauh lebih penting daripada makan dalam jumlah besar.
3. Tidak Boleh Keramas Saat Hamil
Sebagian orang percaya bahwa ibu hamil tidak boleh keramas karena dianggap dapat menyebabkan masuk angin atau bahkan memengaruhi kondisi janin. Mitos ini membuat beberapa ibu hamil menghindari keramas selama berminggu-minggu.
Faktanya, keramas selama hamil justru penting untuk menjaga kebersihan tubuh dan mencegah infeksi kulit kepala. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa keramas dapat membahayakan kehamilan. Yang perlu diperhatikan adalah memilih produk perawatan yang aman dan bebas bahan kimia berbahaya, serta berhati-hati agar tidak terpeleset di kamar mandi.
Kesimpulan
Mitos-mitos kehamilan memang sering diwariskan turun-temurun, dan tak jarang membuat ibu hamil merasa bingung atau cemas. Oleh karena itu, penting bagi setiap ibu hamil untuk mencari informasi dari sumber yang terpercaya seperti dokter kandungan atau bidan. Dengan pengetahuan yang benar, kehamilan bisa dijalani dengan lebih tenang, sehat, dan menyenangkan. Jangan biarkan mitos tanpa dasar ilmiah membayangi momen indah ini!