e-media.co.id – Fachri Albar, aktor terkenal Indonesia, kembali menjadi sorotan publik setelah mengungkapkan alasan di balik kembalinya dia menggunakan narkoba. Meski telah berjuang untuk mengatasi ketergantungan narkoba di masa lalu, Fachri kembali menghadapi godaan tersebut, yang mengungkapkan tantangan besar dalam hidupnya. Dalam wawancara yang mengejutkan, ia berbicara terbuka tentang alasan yang mendorongnya untuk kembali jatuh ke dalam jurang kelam tersebut, sekaligus memberikan pesan penting tentang pentingnya dukungan sosial dan mental.
Kembali Jatuh ke Dalam Narkoba
Fachri Albar pertama kali diketahui terjerat narkoba pada tahun 2009 dan sempat menjalani rehabilitasi. Dia berjanji untuk berubah dan melanjutkan karirnya tanpa mengandalkan obat terlarang. Namun, pada 2021, publik terkejut mendengar bahwa Fachri kembali tersandung masalah serupa. Dalam wawancara tersebut, Fachri mengungkapkan bahwa tekanan hidup, beban emosional, dan kekecewaan terhadap dirinya sendiri menjadi faktor utama yang mendorongnya untuk kembali menggunakan narkoba.
“Kadang, ketika hidup terasa begitu berat dan tidak ada jalan keluar, saya merasa seolah-olah narkoba adalah pelarian yang bisa mengurangi beban. Saya tahu itu salah, tapi saat itu saya merasa seperti tidak ada pilihan lain,” kata Fachri dengan suara yang penuh penyesalan.
Fachri menambahkan, meskipun dirinya tahu narkoba hanya akan membawa kerugian, terkadang rasa putus asa membuatnya mudah tergoda untuk kembali ke kebiasaan lama. “Saya merasa sangat kesepian. Semua orang hanya melihat sisi luar saya yang tampak baik-baik saja, tapi di dalam, saya berjuang dengan banyak hal,” ujarnya.
Perjuangan Menghadapi Depresi dan Kecemasan
Fachri juga mengungkapkan bahwa selain faktor emosional, dia juga berjuang melawan depresi dan kecemasan yang sering kali datang tanpa peringatan. Bagi sebagian orang, kecemasan yang berlarut-larut bisa memicu berbagai perilaku merusak diri, dan Fachri mengakui bahwa narkoba menjadi jalan pintas untuk mengatasi perasaan tersebut, meski untuk sesaat.
“Ketika perasaan cemas datang, itu sangat berat. Saya merasa dunia ini begitu gelap dan saya tidak tahu harus berbuat apa. Saya pernah merasa bahwa narkoba memberikan sedikit rasa lega, meskipun itu hanya sementara,” jelasnya.
Namun, Fachri menyadari bahwa narkoba bukanlah solusi untuk masalah hidupnya. Dengan dukungan dari keluarga, sahabat, dan tim rehabilitasi, dia mulai kembali memproses perasaan-perasaannya dengan cara yang lebih sehat. Proses ini tidak mudah, dan Fachri tahu bahwa ia harus terus berjuang melawan godaan tersebut.
Mencari Penyembuhan dan Membangun Kembali Kehidupan
Kini, Fachri Albar kembali berusaha untuk memperbaiki hidupnya. Dia berkomitmen untuk melanjutkan rehabilitasi dan mencari cara-cara yang lebih positif dalam menghadapi tekanan hidup. Melalui berbagai sesi terapi dan dukungan dari orang-orang terdekat, Fachri perlahan-lahan mencoba membangun kembali kepercayaan dirinya.
Fachri juga mengungkapkan bahwa dia ingin menjadi contoh bagi orang-orang yang sedang berjuang dengan masalah serupa. “Saya tahu banyak orang di luar sana yang merasa terjebak dalam siklus yang sama. Saya ingin mereka tahu bahwa mereka tidak sendirian. Ada jalan keluar, meskipun itu sulit,” ungkapnya penuh harap.
Penutup
Keberanian Fachri Albar untuk berbicara secara terbuka tentang perjuangannya dengan narkoba adalah langkah positif dalam mengurangi stigma yang sering menyelimuti masalah ketergantungan. Menghadapi perasaan cemas, depresi, dan kesulitan hidup memang tidak mudah, tetapi dengan dukungan yang tepat, proses penyembuhan itu memungkinkan.