Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, baru-baru ini mengungkapkan ketidakpuasan mendalam terhadap kebijakan luar negeri yang diterapkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump. Dalam sebuah wawancara dengan media internasional, Trudeau menyatakan bahwa hubungan lama antara Kanada dan Amerika Serikat telah berakhir selama masa kepresidenan Trump, dan bahkan Trump telah “mengkhianati” Kanada dalam beberapa hal yang sangat penting.
Menurut Trudeau, selama empat tahun pemerintahan Trump, hubungan antara kedua negara yang sebelumnya terjalin erat dan penuh dengan saling pengertian, telah mengalami keretakan yang signifikan. Beberapa kebijakan yang diterapkan oleh Trump dianggap sangat merugikan Kanada, baik dari segi ekonomi, politik, maupun diplomasi.
Kebijakan Perdagangan yang Merugikan
Salah satu isu terbesar yang dihadapi Kanada selama masa kepresidenan Trump adalah kebijakan perdagangan yang penuh ketegangan. Trump secara terbuka mengkritik perjanjian perdagangan NAFTA (North American Free Trade Agreement) yang dianggapnya merugikan ekonomi AS. Akhirnya, Trump memaksa perubahan besar pada perjanjian tersebut, yang kemudian digantikan dengan USMCA (United States-Mexico-Canada Agreement), yang dihasilkan pada tahun 2020. Perubahan ini, meskipun disambut baik oleh sebagian kalangan di AS, mengharuskan Kanada untuk mengorbankan beberapa kepentingan ekonomi penting.
Tarif Impor dan Isu Industri
Selain itu, kebijakan tarif impor yang diberlakukan Trump, khususnya pada sektor baja dan aluminium, juga memperburuk hubungan antara Kanada dan AS. Trump memberlakukan tarif 25% pada baja Kanada dan 10% pada aluminium Kanada, yang disambut dengan protes keras dari pemerintah Ottawa. Meskipun Kanada kemudian membalas dengan tarif balasan terhadap barang-barang AS, ketegangan perdagangan ini tetap menjadi topik sensitif yang menciptakan rasa ketidakpercayaan antara kedua negara.
Kebijakan Luar Negeri yang Terisolasi
Trump juga mengejutkan banyak pihak dengan kebijakan luar negerinya yang cenderung lebih terisolasi dan tidak konsisten. Keputusan untuk menarik diri dari perjanjian iklim Paris dan kesediaan untuk menjauhkan diri dari organisasi multilateral yang memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas global, seperti NATO dan PBB, membuat Kanada merasa semakin terpinggirkan. Kanada, yang selalu menjadi pendukung kuat untuk kerjasama internasional dan perubahan iklim, merasa tidak sejalan dengan banyak kebijakan luar negeri yang dijalankan oleh pemerintahan Trump.
Pandangan Trudeau tentang Kepercayaan dan Kolaborasi
Dalam wawancara tersebut, Trudeau menyatakan bahwa hubungan baik antara Kanada dan AS bukan hanya soal kepentingan perdagangan atau politik semata, tetapi lebih pada hubungan saling percaya dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan global. Namun, kehadiran Trump di Gedung Putih dinilai telah mengancam fondasi tersebut. Trudeau mengingatkan bahwa Kanada selalu berkomitmen untuk mendukung kebijakan luar negeri yang berbasis pada nilai-nilai bersama dan multilateralisme, tetapi dengan pemerintahan Trump, Kanada merasa bahwa Amerika Serikat lebih fokus pada kepentingan nasionalnya, dengan mengorbankan hubungan jangka panjang dengan sekutunya.
Masa Depan Hubungan Kanada-AS
Dengan berakhirnya masa jabatan Trump pada tahun 2021 dan digantikannya oleh Presiden Joe Biden, banyak pihak berharap akan ada perubahan dalam dinamika hubungan Kanada-AS. Biden, yang dikenal lebih berpihak pada kerja sama internasional dan multilateral, diperkirakan akan membawa angin segar bagi hubungan kedua negara. Meskipun begitu, Trudeau juga menekankan bahwa meskipun hubungan dengan AS tetap penting, Kanada harus memastikan bahwa negara tersebut tetap menjaga kedaulatan dan kepentingan nasionalnya.
Menurut Trudeau, meskipun relasi dengan AS sempat tegang, Kanada kini lebih siap untuk menghadapi masa depan dengan pendekatan yang lebih independen dan berfokus pada kepentingan jangka panjang, baik di tingkat domestik maupun global. Trudeau menegaskan bahwa Kanada harus tetap menjaga hubungan baik dengan AS, tetapi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip yang diyakini penting untuk kemajuan negara.
Dengan pemilihan Presiden AS yang baru, banyak yang berharap agar hubungan antara kedua negara dapat kembali solid dan sejalan dengan prinsip multilateral yang menjadi landasan kuat bagi Kanada. Namun, bagi Trudeau, masa pemerintahan Trump tetap menjadi babak kelam dalam sejarah hubungan Kanada-AS yang harus diperbaiki seiring berjalannya waktu.