Pada laga seru antara Barcelona dan Inter Milan, satu hal yang kembali mencolok adalah masalah lini belakang El Barca. Meski memiliki serangan yang tajam, pertahanan Barcelona tampak rentan dan sering kali memberi peluang kepada lawan untuk mencetak gol.
Barcelona, yang terkenal dengan filosofi permainan menyerangnya, sering kali harus mengorbankan kekuatan bertahan demi mendominasi penguasaan bola. Namun, kelemahan ini semakin terlihat jelas di pertandingan melawan Inter, di mana mereka kebobolan gol yang seharusnya bisa dihindari dengan pertahanan yang lebih solid.
Pelatih Xavi Hernandez tampaknya masih kesulitan menemukan kombinasi yang tepat di lini belakang. Pemain-pemain seperti Gerard Piqué dan Jordi Alba, meski berpengalaman, tidak lagi memiliki kecepatan dan ketajaman yang sama seperti dulu, sementara pemain muda belum cukup stabil dalam menjaga posisi.
Inter, yang dikenal dengan serangan balik cepat, memanfaatkan kelemahan ini dengan sangat efektif. Gol yang tercipta berasal dari kesalahan posisi dan komunikasi buruk di pertahanan Barcelona. Situasi ini memperlihatkan bahwa meski Barcelona punya banyak potensi, lini belakang yang rapuh masih menjadi masalah besar yang perlu segera dibenahi.
Xavi perlu bekerja ekstra keras untuk memperbaiki aspek pertahanan timnya. Jika Barcelona ingin bersaing di level tertinggi, mereka harus menemukan solusi untuk menambal celah-celah yang ada di lini belakang, sebelum lawan lain mengambil keuntungan yang sama.