e-media.co.id – Perubahan iklim tidak hanya memengaruhi lingkungan kita secara langsung, tetapi juga berdampak pada kesehatan tubuh, termasuk kesehatan mata. Dengan meningkatnya suhu global dan perubahan pola cuaca, sejumlah faktor yang merugikan kesehatan mata semakin intensif terjadi. Salah satu dampak terbesar adalah peningkatan paparan terhadap sinar ultraviolet (UV) yang dapat merusak mata.
Sinar UV dari matahari, yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia, berpotensi menyebabkan kerusakan pada struktur mata jika terpapar dalam waktu lama. Di antaranya adalah katarak, degenerasi makula, dan peningkatan risiko kanker kulit pada kelopak mata. Ketika lapisan ozon menipis akibat perubahan iklim, sinar UV yang mencapai permukaan bumi semakin kuat. Ini berarti, semakin lama kita berada di luar ruangan tanpa perlindungan yang tepat, semakin tinggi risiko kerusakan pada mata.
Selain itu, pergeseran iklim juga memengaruhi tingkat kelembaban udara. Kekeringan yang lebih sering terjadi dapat menyebabkan udara menjadi lebih kering, yang meningkatkan risiko iritasi mata dan memperburuk kondisi seperti mata kering. Mata kering ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, penglihatan kabur, bahkan infeksi pada mata jika tidak diatasi dengan baik.
Peningkatan suhu juga mengarah pada perubahan dalam jumlah polutan di udara, termasuk debu dan asap yang dapat menyebabkan iritasi pada mata, memperburuk kondisi seperti konjungtivitis, dan memicu alergi mata. Di daerah yang sering dilanda kebakaran hutan, misalnya, partikel-partikel berbahaya ini bisa mengiritasi mata secara serius.
Untuk melindungi kesehatan mata di tengah perubahan iklim, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Penggunaan kacamata hitam dengan perlindungan UV yang baik sangat disarankan untuk mengurangi paparan sinar UV.