e-media.co.id – Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengusulkan agar Rusia dan Ukraina melakukan perundingan langsung tanpa syarat di Istanbul, Turki. Usulan ini datang di tengah ketegangan yang terus meningkat akibat perang yang telah berlangsung lebih dari setahun antara kedua negara. Putin menekankan bahwa perundingan langsung tanpa prasyarat akan memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk mencari solusi damai yang adil dan menghindari eskalasi lebih lanjut.
Dalam pernyataannya, Putin mengungkapkan bahwa Rusia telah siap untuk berkompromi dalam hal penyelesaian konflik, dengan catatan bahwa Ukraina harus menghentikan permusuhan dan berhenti menerima intervensi militer dari negara-negara asing. Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, sebelumnya telah menyatakan bahwa setiap perundingan harus didasari pada penarikan pasukan Rusia dari wilayah Ukraina yang diduduki dan pengembalian wilayah yang aneksasi.
Namun, usulan ini masih jauh dari kenyataan, mengingat posisi keras Ukraina yang ingin mempertahankan integritas teritorial dan kebebasan nasionalnya. Sejauh ini, Kyiv menekankan bahwa setiap perundingan harus dimulai dengan pengembalian wilayah yang diambil secara ilegal oleh Rusia, termasuk Crimea.
Meski begitu, wacana untuk mengadakan perundingan tanpa prasyarat menjadi bukti adanya upaya diplomatik untuk mengakhiri perang, meski hasilnya masih belum pasti. Kembali ke meja perundingan, meskipun sulit, tetap menjadi harapan banyak pihak yang menginginkan perdamaian di kawasan Eropa Timur ini.
