e-media.co.id – Baru-baru ini, kasus pelarian 10 narapidana (napi) dari penjara menghebohkan publik. Mereka berhasil kabur dengan cara yang sangat mengejutkan: melewati dinding sel toilet. Metode yang digunakan oleh napi-napi ini terbilang sangat mudah dan minim risiko, sehingga memunculkan pertanyaan besar mengenai kelayakan pengamanan di dalam penjara.
Kejadian tersebut terjadi di sebuah lembaga pemasyarakatan di Indonesia, di mana para napi berhasil menggali lubang kecil pada dinding toilet mereka, yang mengarah langsung ke luar penjara. Tidak ada sistem alarm atau pengawasan ketat yang mendeteksi kegiatan mencurigakan ini, memungkinkan mereka untuk melarikan diri tanpa hambatan berarti.
Menurut beberapa ahli, kejadian ini menunjukkan betapa lemahnya pengamanan di dalam penjara. Di era teknologi yang semakin maju, seharusnya penjara dilengkapi dengan alat deteksi dan pengawasan yang lebih canggih. Sistem pengamanan yang ada harus diperbarui agar tidak ada lagi celah yang bisa dimanfaatkan oleh napi untuk melarikan diri. Pihak berwenang langsung melakukan penyelidikan terhadap kejadian ini.
Pelarian ini juga mengundang kritik terhadap manajemen penjara, yang seharusnya lebih waspada dan memperbaiki sistem keamanan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Banyak pihak berharap, kejadian ini menjadi momentum untuk melakukan perbaikan dalam sistem pemasyarakatan di Indonesia, agar insiden serupa tidak terulang lagi.