e-media.co.id – Kejaksaan Agung (Kejagung) Indonesia baru-baru ini mengerahkan aparat intelijen untuk menangkal aksi premanisme yang semakin meresahkan masyarakat. Langkah ini diambil untuk memperkuat upaya penegakan hukum dan memastikan keamanan serta ketertiban di berbagai daerah. Premanisme, yang seringkali dikaitkan dengan pemerasan dan kekerasan, telah menjadi masalah yang perlu diselesaikan demi menciptakan suasana yang aman bagi masyarakat.
Alasan utama Kejagung melibatkan intelijen adalah untuk mendeteksi lebih awal praktik-praktik premanisme yang mungkin terjadi di lapangan. Dengan intelijen, Kejagung dapat memperoleh informasi secara lebih akurat mengenai kelompok atau individu yang terlibat dalam tindakan kekerasan dan pemerasan. Selain itu, keberadaan intelijen juga mempermudah koordinasi antara Kejagung dengan aparat kepolisian dan lembaga lain yang terkait dalam penanganan masalah ini.
Tindakan premanisme sering kali berujung pada kerugian ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Oleh karena itu, penanggulangan yang cepat dan tepat menjadi sangat penting. Dengan melibatkan intelijen, Kejagung berharap bisa mengantisipasi berkembangnya aksi premanisme sebelum menimbulkan dampak negatif yang lebih besar.
Keberadaan intelijen yang lebih aktif dalam menangkal premanisme diharapkan bisa mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan.