e-media.co.id – Detak jantung yang tidak normal bisa menjadi tanda adanya masalah pada kesehatan jantung. Salah satu kondisi yang sering terjadi adalah SVT (Supraventricular Tachycardia), yaitu kondisi di mana jantung berdetak lebih cepat dari normal. Biasanya, detak jantung pada orang dewasa berkisar antara 60 hingga 100 kali per menit. Namun, pada penderita SVT, detak jantung bisa mencapai 150 hingga 250 kali per menit, yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman hingga gangguan kesehatan yang lebih serius.
Apa itu SVT?
SVT adalah gangguan irama jantung yang dimulai dari bagian atas jantung (atrium) dan menyebabkan detak jantung yang cepat dan tidak teratur. Kondisi ini biasanya terjadi secara tiba-tiba dan sering kali berhenti dengan sendirinya, meskipun dalam beberapa kasus, perlu penanganan medis untuk mengatasinya.
SVT dapat terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita, dan bisa muncul pada usia berapa pun. Namun, beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalaminya, seperti stres, konsumsi kafein berlebihan, konsumsi alkohol, atau kondisi medis tertentu seperti hipertensi dan penyakit jantung koroner.
Gejala SVT
Gejala SVT bervariasi antara setiap individu, namun beberapa tanda yang umum dialami antara lain:
- Detak jantung yang sangat cepat dan terasa tidak normal.
- Pusing atau merasa akan pingsan.
- Sesak napas.
- Nyeri dada atau ketidaknyamanan di dada.
- Kelelahan yang berlebihan.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, penting untuk segera mencari pertolongan medis, terutama jika gejala berlangsung lebih dari beberapa menit atau semakin memburuk.
Penyebab dan Faktor Risiko
SVT bisa disebabkan oleh gangguan pada sistem listrik jantung, yang mengatur ritme detak jantung. Beberapa penyebab umum SVT antara lain:
- Gangguan pada sistem konduksi listrik jantung: Misalnya adanya sirkuit listrik tambahan yang menyebabkan impuls jantung tidak normal.
- Faktor gaya hidup: Kebiasaan buruk seperti merokok, konsumsi alkohol, atau kelebihan kafein bisa memperburuk kondisi jantung.
- Penyakit jantung: Kondisi seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, atau gagal jantung bisa meningkatkan risiko terjadinya SVT.
Penanganan SVT
Penanganan SVT sangat bergantung pada tingkat keparahan dan frekuensi gejalanya. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani SVT:
- Manuver Valsalva: Ini adalah teknik pernapasan yang dapat membantu menurunkan detak jantung yang cepat. Caranya dengan menutup hidung, menutup mulut, dan berusaha menghembuskan napas secara perlahan.
- Obat-obatan: Dokter bisa meresepkan obat-obatan tertentu untuk mengontrol detak jantung yang cepat atau mencegah terjadinya SVT di masa mendatang. Obat ini bisa berupa beta-blocker atau calcium channel blocker.
- Pemasangan alat pacu jantung: Jika SVT terjadi sangat sering atau tidak dapat dikendalikan dengan obat, pemasangan alat pacu jantung dapat menjadi solusi. Alat ini akan membantu mengatur ritme jantung.
- Ablasi Kateter: Untuk kasus yang lebih parah, prosedur ablasi kateter dapat dilakukan. Prosedur ini melibatkan pemusnahan bagian kecil dari jaringan jantung yang menyebabkan gangguan irama.
Pencegahan SVT
Untuk mengurangi risiko terjadinya SVT, beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
- Menghindari konsumsi kafein, alkohol, dan nikotin dalam jumlah berlebihan.
- Mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti meditasi, yoga, atau olahraga ringan.
- Menjaga kesehatan jantung dengan pola makan yang sehat dan olahraga teratur.
Kesimpulan
SVT adalah kondisi jantung yang dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya jika tidak ditangani dengan baik. Penting untuk segera mengenali gejala-gejalanya dan mendapatkan penanganan medis yang tepat. Jika Anda merasa khawatir tentang detak jantung yang tidak normal, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan lebih lanjut. Dengan penanganan yang tepat, SVT dapat dikendalikan, dan Anda bisa kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih nyaman dan sehat.
Dengan mengenali lebih dini dan menerapkan langkah pencegahan, Anda dapat menjaga kesehatan jantung dan mencegah komplikasi serius yang mungkin timbul akibat SVT.