e-media.co.id – Serangan udara Israel kembali mengguncang Gaza pada 24 Mei 2025, kali ini menargetkan Rumah Sakit Al-Awda di wilayah utara Jalur Gaza. Serangan tersebut menewaskan hampir 100 orang, termasuk pasien, tenaga medis, dan warga sipil yang berlindung di fasilitas tersebut.
Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Gaza, rudal menghantam beberapa bagian rumah sakit saat banyak warga mengungsi di dalamnya, menjadikan insiden ini salah satu serangan paling mematikan dalam beberapa pekan terakhir. Petugas penyelamat masih berupaya mengevakuasi korban dari puing-puing bangunan yang hancur.
Pihak militer Israel mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan “elemen militan” yang diduga beroperasi di sekitar atau dalam rumah sakit. Namun, klaim ini belum dapat diverifikasi secara independen dan menuai kecaman luas dari organisasi kemanusiaan internasional. Palang Merah Internasional menyebut serangan ke fasilitas kesehatan sebagai pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional.
Sejak dimulainya konflik terbaru, rumah sakit di Gaza semakin tidak aman. Banyak fasilitas kesehatan kini kekurangan listrik, obat-obatan, dan staf, sementara serangan udara terus berlanjut tanpa henti. Al-Awda, yang sebelumnya menjadi salah satu dari sedikit rumah sakit yang masih berfungsi, kini lumpuh total.
Masyarakat internasional menyerukan gencatan senjata segera dan akses kemanusiaan penuh ke Jalur Gaza. Sekjen PBB mengecam serangan ini dan mendesak penyelidikan independen atas dugaan pelanggaran hukum perang.
Situasi di Gaza kian memburuk, dengan korban sipil terus berjatuhan. Serangan ke Rumah Sakit Al-Awda menjadi simbol dari krisis kemanusiaan yang mendesak dunia untuk bertindak segera sebelum lebih banyak nyawa melayang.
