e-media.co.id – Ribuan warga Israel menggelar aksi demonstrasi antiperang di dekat perbatasan Gaza. Mereka menentang kebijakan pemerintah yang semakin memperketat operasi militer di wilayah tersebut. Aksi ini menjadi sorotan karena menunjukkan adanya resistensi dari sebagian masyarakat Israel terhadap eskalasi konflik yang berkepanjangan.
Para demonstran membawa spanduk dan meneriakkan slogan-slogan damai, menuntut agar pemerintah menghentikan serangan dan mencari solusi diplomatik. Mereka juga mengkritik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang dianggap semakin mengedepankan kekerasan daripada dialog. Kritik terhadap Netanyahu kian menguat di tengah kondisi masyarakat yang mulai merasakan dampak negatif dari konflik, seperti ketidakamanan dan kesulitan ekonomi.
Di sisi lain, pemerintah Israel bersikukuh bahwa operasi militer adalah langkah penting untuk melindungi warga dari serangan roket dan ancaman militan di Gaza. Namun, demonstrasi ini menegaskan adanya perpecahan pandangan di dalam negeri, di mana tidak semua warga sepakat dengan pendekatan keras yang selama ini diambil.
Selain itu, para aktivis dan kelompok kemanusiaan juga menyoroti penderitaan warga sipil Gaza yang semakin parah akibat blokade dan serangan udara. Mereka menyerukan agar konflik ini segera dihentikan demi menjaga nyawa dan hak asasi manusia.
Demonstrasi ini menjadi pengingat bahwa perang bukanlah jalan satu-satunya dan dialog harus menjadi prioritas untuk mencapai perdamaian.