e-media.co.id – Muhrijan mengaku berperan dalam menghubungkan agen Judol dengan Komdigi untuk menghindari pemblokiran. Menurutnya, langkah tersebut dilakukan demi menjaga kelancaran distribusi konten digital yang dikelola oleh kedua pihak.
Pada dasarnya, Judol adalah salah satu platform distribusi konten yang membutuhkan dukungan teknis dan legal agar tetap beroperasi tanpa hambatan. Sementara itu, Komdigi bertindak sebagai mitra digital yang memiliki jaringan lebih luas dan pengaruh kuat dalam regulasi konten. Muhrijan menjelaskan bahwa melalui koneksi ini, komunikasi antara Judol dan Komdigi menjadi lebih efektif, sehingga risiko pemblokiran oleh pihak berwenang bisa diminimalisir.
Lebih lanjut, Muhrijan menegaskan bahwa tujuan utama dari penghubungan ini adalah agar agen Judol dapat terus menyediakan layanan tanpa gangguan. “Kami ingin memastikan agar pengguna tetap bisa mengakses konten dengan mudah tanpa harus khawatir akan pemblokiran yang tiba-tiba,” katanya.
Namun, langkah tersebut menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai legalitas dan transparansi proses penghubungan. Beberapa pihak menilai bahwa usaha tersebut harus sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak melanggar hukum. Dalam konteks ini, Komdigi diharapkan dapat membantu menjembatani kepentingan antara penyedia konten dan regulasi pemerintah.
Dengan adanya koordinasi ini, diharapkan distribusi konten dapat berjalan lancar dan berkelanjutan. Kerjasama semacam ini menjadi penting dalam menghadapi tantangan dunia digital yang semakin kompleks dan regulasi yang ketat.