e-media.co.id – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) mulai melakukan pemantauan hilal untuk menentukan awal bulan Dzulhijjah sekaligus penentuan hari raya Idul Adha. Pemantauan ini dilakukan di Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari pada pukul 17.45 WIB.
Kegiatan pemantauan hilal menjadi momen penting bagi umat Islam untuk memastikan tanggal pelaksanaan ibadah haji dan Idul Adha. Dengan metode rukyatul hilal, PWNU memastikan penetapan tanggal tidak hanya berdasarkan perhitungan matematis, tetapi juga pengamatan langsung terhadap bulan sabit baru.
Pemantauan yang digelar di Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari dilakukan dengan alat-alat canggih dan didukung oleh tim ahli falak. Lokasi ini dipilih karena dianggap strategis dengan cakrawala yang terbuka, memungkinkan pengamatan hilal lebih maksimal. Selain itu, masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan komunitas NU sehingga mudah diakses oleh anggota dan masyarakat.
Momen rukyatul hilal ini juga menjadi ajang silaturahmi dan edukasi keagamaan. Masyarakat yang ingin mengikuti proses pengamatan diundang untuk hadir agar bisa belajar dan memahami pentingnya penentuan awal bulan secara syar’i.
Transisi menuju penetapan Idul Adha ini diharapkan bisa berjalan lancar dengan sinergi berbagai elemen masyarakat dan ulama. Setelah hasil pengamatan hilal diumumkan, PWNU akan berkoordinasi dengan pemerintah dan lembaga terkait untuk menetapkan hari raya secara resmi.
Dengan demikian, tradisi rukyatul hilal tidak hanya memperkuat aspek keagamaan, tetapi juga mempererat kebersamaan umat Islam dalam menjalankan ibadah yang telah menjadi sunnah Rasulullah.