e-media.co.id – Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan kesiapannya untuk mengakui negara Palestina. Langkah ini menjadi sorotan global dan mencerminkan perubahan arah kebijakan luar negeri Prancis dalam konflik Israel-Palestina.
Mengapa sekarang?
Pernyataan Macron datang di tengah meningkatnya ketegangan dan krisis kemanusiaan di Gaza. Banyak pihak menilai pengakuan Palestina sebagai upaya mempercepat solusi dua negara dan memberi tekanan diplomatik pada Israel.
1. Krisis Kemanusiaan di Gaza
Macron menyoroti tingginya korban sipil akibat serangan militer Israel. Ia menyebut pengakuan Palestina sebagai bentuk solidaritas terhadap penderitaan rakyat Gaza.
2. Dukungan Eropa Menguat
Beberapa negara Eropa seperti Spanyol, Irlandia, dan Norwegia telah mengisyaratkan langkah serupa. Prancis tak ingin tertinggal dan berusaha mengambil posisi moral serta diplomatik yang tegas.
3. Desakan Internal dan Global
Di dalam negeri, tekanan dari parlemen dan masyarakat sipil meningkat. Secara global, semakin banyak negara mendesak penyelesaian adil bagi Palestina.
4. Komitmen pada Solusi Dua Negara
Macron menegaskan bahwa satu-satunya jalan damai adalah melalui solusi dua negara. Pengakuan Palestina dianggap sebagai prasyarat untuk membuka kembali dialog yang mandek.
5. Pengaruh Geopolitik
Dengan mengakui Palestina, Prancis berharap memperkuat peranannya sebagai mediator di Timur Tengah dan memperbaiki citra di dunia Islam.
Langkah ini tentu bukan akhir, tapi bisa menjadi awal dari babak baru diplomasi. Transisi menuju pengakuan formal mungkin memakan waktu, namun pernyataan Macron telah memberi sinyal bahwa Prancis siap bergerak ke arah yang lebih berani dan berpihak pada keadilan.