e-media.co.id – Indonesia kembali menunjukkan ketertarikannya untuk memperkuat armada udaranya dengan rencana pembelian tambahan jet tempur Rafale buatan Prancis. Meski sebelumnya jet Rafale sempat dikritik karena kalah dalam simulasi melawan jet tempur buatan China, pemerintah tetap melanjutkan komitmennya terhadap pengadaan alutsista modern ini.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang Indonesia dalam memperbarui kekuatan udara yang telah menua. Jet Rafale, yang dikenal dengan kemampuan tempur jarak jauh, teknologi siluman (stealth), serta sistem avionik canggih, dinilai masih sangat relevan dalam strategi pertahanan udara nasional.
Transisi ini terjadi di tengah dinamika geopolitik Asia Tenggara yang terus berkembang, termasuk meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan. Dalam konteks ini, penguatan TNI AU dianggap vital. Meski beberapa pihak mempertanyakan efektivitas Rafale setelah kabar kekalahannya dalam simulasi tempur melawan jet China seperti J-20, Kementerian Pertahanan menyatakan bahwa keputusan ini tidak hanya berdasarkan satu uji coba saja, tetapi dari keseluruhan performa, reliabilitas, dan dukungan strategis jangka panjang dari Prancis.
Analis pertahanan juga menekankan bahwa perbandingan antar jet tempur tak bisa dilihat dari satu sisi saja. Situasi pertempuran, strategi, serta kemampuan pilot juga sangat menentukan.
Rencana pembelian ini menjadi sinyal jelas bahwa modernisasi pertahanan udara adalah prioritas, meski ada tantangan dan kritik yang menyertainya.
