Minuman Manis Lebih Berisiko Picu Diabetes daripada Camilan

e-media.co.id – Penelitian menunjukkan bahwa minuman manis, seperti soda, teh manis, dan minuman energi, lebih berisiko menyebabkan diabetes tipe 2 dibandingkan camilan manis seperti kue atau biskuit. Hal ini berkaitan dengan cara tubuh memproses gula cair dan dampaknya terhadap metabolisme.

Ketika mengonsumsi minuman manis, gula langsung terserap ke dalam darah tanpa melalui proses pencernaan yang kompleks. Ini menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam dalam waktu singkat. Sebaliknya, camilan manis biasanya mengandung lemak atau serat yang memperlambat penyerapan gula, sehingga lonjakan gula darah tidak secepat dan setinggi minuman manis.

Konsumsi gula berlebih dalam bentuk cair juga tidak memberikan rasa kenyang yang sama seperti makanan padat. Akibatnya, orang cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori tanpa sadar saat meminum minuman manis. Ini dapat menyebabkan kelebihan berat badan yang merupakan faktor risiko utama diabetes tipe 2.

Studi juga mencatat bahwa mereka yang rutin mengonsumsi minuman manis memiliki risiko lebih tinggi mengalami resistensi insulin, yaitu kondisi saat tubuh tidak merespons insulin dengan baik. Resistensi insulin merupakan langkah awal menuju diabetes.

Jika ingin mengonsumsi camilan manis, pilih yang mengandung serat atau lemak sehat agar penyerapan gula lebih lambat.

Kesadaran akan perbedaan dampak gula dalam bentuk cair dan padat penting untuk mencegah diabetes. Mengelola asupan gula harian bisa menjadi langkah kecil namun signifikan untuk menjaga kesehatan jangka panjang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *