Tarung Derajat: Seni Bela Diri Kebanggaan Indonesia yang Mendunia (e-media.co.id)
Tarung Derajat, sebuah seni bela diri yang lahir dan berkembang di Indonesia, bukan sekadar rangkaian gerakan mematikan. Lebih dari itu, ia adalah perpaduan harmonis antara kekuatan fisik, ketajaman mental, dan nilai-nilai luhur yang membentuk karakter seorang petarung sejati. Seni bela diri ini telah menjadi kebanggaan bangsa, tidak hanya diakui di dalam negeri tetapi juga merambah dunia internasional. Artikel ini akan mengupas tuntas Tarung Derajat, mulai dari sejarahnya, filosofinya, teknik dasarnya, perkembangannya, hingga kontribusinya bagi bangsa dan negara.
Sejarah Lahirnya Sang Macan Asia
Tarung Derajat diciptakan oleh Achmad Dradjat, yang lebih dikenal dengan panggilan Guru Achmad Dradjat, atau AA Boxer. Beliau lahir di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 18 Juli 1950. Sejak usia muda, AA Boxer telah menunjukkan minat yang besar terhadap seni bela diri. Beliau mempelajari berbagai macam aliran bela diri, baik tradisional maupun modern, termasuk pencak silat, karate, dan tinju.
Namun, AA Boxer merasa bahwa belum ada seni bela diri yang benar-benar mencerminkan karakter dan kebutuhan masyarakat Indonesia. Beliau kemudian mulai mengembangkan sebuah sistem bela diri yang menggabungkan unsur-unsur terbaik dari berbagai aliran yang dipelajarinya, serta menambahkan elemen-elemen baru yang sesuai dengan filosofi dan budaya Indonesia.
Pada tahun 1972, AA Boxer secara resmi mendirikan Tarung Derajat di Bandung. Nama "Tarung Derajat" sendiri memiliki makna yang mendalam. "Tarung" berarti perkelahian atau pertarungan, sedangkan "Derajat" merujuk pada tingkatan atau level kemampuan seorang petarung. Dengan demikian, Tarung Derajat dapat diartikan sebagai "pertarungan yang meningkatkan derajat atau kualitas diri."
Filosofi "Aku Ramah Bukan Berarti Takut, Aku Tunduk Bukan Berarti Takluk"
Tarung Derajat bukan hanya sekadar teknik bertarung, tetapi juga mengandung filosofi yang mendalam. Filosofi utama Tarung Derajat adalah "Aku Ramah Bukan Berarti Takut, Aku Tunduk Bukan Berarti Takluk." Filosofi ini mengajarkan bahwa seorang petarung Tarung Derajat harus memiliki sikap yang ramah dan rendah hati, tetapi tidak boleh takut atau menyerah dalam menghadapi tantangan.
Filosofi ini tercermin dalam setiap aspek Tarung Derajat, mulai dari gerakan-gerakannya hingga etika yang harus dijunjung tinggi oleh setiap anggota. Seorang petarung Tarung Derajat harus mampu mengendalikan emosi, menghormati lawan, dan menggunakan kekuatannya hanya untuk membela diri atau orang lain yang membutuhkan.
Selain itu, Tarung Derajat juga menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan, disiplin, dan tanggung jawab. Setiap anggota Tarung Derajat dianggap sebagai saudara, dan harus saling mendukung dan membantu satu sama lain. Disiplin adalah kunci utama untuk mencapai kesuksesan dalam Tarung Derajat, sedangkan tanggung jawab adalah kewajiban setiap anggota untuk menjaga nama baik organisasi dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Teknik Dasar yang Efektif dan Adaptif
Tarung Derajat memiliki teknik dasar yang sangat efektif dan adaptif. Teknik-teknik ini dirancang untuk menghadapi berbagai macam situasi perkelahian, baik dalam jarak dekat maupun jarak jauh. Beberapa teknik dasar dalam Tarung Derajat antara lain:
- Pukulan: Pukulan dalam Tarung Derajat sangat bervariasi, mulai dari pukulan lurus, pukulan menyilang, hingga pukulan melingkar. Setiap pukulan memiliki tujuan dan sasaran yang berbeda, dan harus dilakukan dengan teknik yang benar agar efektif.
- Tendangan: Tendangan dalam Tarung Derajat juga sangat beragam, mulai dari tendangan depan, tendangan samping, hingga tendangan belakang. Tendangan dapat digunakan untuk menyerang maupun bertahan, dan harus dilakukan dengan kecepatan dan kekuatan yang maksimal.
- Tangkisan: Tangkisan dalam Tarung Derajat digunakan untuk melindungi diri dari serangan lawan. Terdapat berbagai macam tangkisan, mulai dari tangkisan atas, tangkisan bawah, hingga tangkisan samping. Setiap tangkisan harus dilakukan dengan timing yang tepat agar efektif.
- Kuncian: Kuncian dalam Tarung Derajat digunakan untuk melumpuhkan lawan dengan cara mengunci persendiannya. Kuncian sangat efektif untuk mengendalikan lawan dan memaksanya untuk menyerah.
- Bantingan: Bantingan dalam Tarung Derajat digunakan untuk menjatuhkan lawan ke tanah. Bantingan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, mulai dari bantingan pinggul, bantingan bahu, hingga bantingan kaki.
Selain teknik-teknik dasar tersebut, Tarung Derajat juga memiliki teknik-teknik lanjutan yang lebih kompleks dan mematikan. Teknik-teknik ini hanya diajarkan kepada petarung yang telah memiliki kemampuan dasar yang kuat dan disiplin yang tinggi.
Perkembangan yang Pesat dan Pengakuan Internasional
Sejak didirikan pada tahun 1972, Tarung Derajat telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat ini, Tarung Derajat telah berkembang di seluruh provinsi di Indonesia, dan bahkan telah merambah ke berbagai negara di dunia, seperti Malaysia, Singapura, Australia, Amerika Serikat, dan Eropa.
Tarung Derajat juga telah diakui secara resmi sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di berbagai ajang olahraga, baik di tingkat nasional maupun internasional. Tarung Derajat telah dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON), SEA Games, dan Asian Games.
Pengakuan ini merupakan bukti bahwa Tarung Derajat adalah seni bela diri yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi. Selain itu, pengakuan ini juga menjadi motivasi bagi para anggota Tarung Derajat untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan prestasi.
Kontribusi Bagi Bangsa dan Negara
Tarung Derajat telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi bangsa dan negara. Selain sebagai seni bela diri yang membanggakan, Tarung Derajat juga telah berperan dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia.
Melalui latihan Tarung Derajat, generasi muda diajarkan nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, persaudaraan, dan cinta tanah air. Nilai-nilai ini sangat penting untuk membentuk generasi muda yang berkualitas dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.
Selain itu, Tarung Derajat juga telah berperan dalam mempromosikan budaya Indonesia di mata dunia. Melalui keikutsertaan dalam berbagai ajang olahraga internasional, Tarung Derajat telah memperkenalkan seni bela diri tradisional Indonesia kepada masyarakat dunia.
Kesimpulan
Tarung Derajat adalah seni bela diri kebanggaan Indonesia yang memiliki sejarah panjang, filosofi mendalam, teknik efektif, dan perkembangan pesat. Lebih dari sekadar seni bertarung, Tarung Derajat adalah wadah pembentukan karakter dan pelestarian budaya bangsa. Dengan filosofi "Aku Ramah Bukan Berarti Takut, Aku Tunduk Bukan Berarti Takluk," Tarung Derajat mengajarkan keberanian, kerendahan hati, dan semangat pantang menyerah. Seni bela diri ini terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara, menjadikannya aset berharga yang patut dilestarikan dan dibanggakan. Tarung Derajat bukan hanya untuk petarung, tetapi untuk semua yang ingin meningkatkan kualitas diri dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.