e-media.co.id – Pada Desember 2024, kawasan Seminyak dan Legian di Bali dilanda banjir yang cukup parah setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari. Banjir ini menggenangi jalan-jalan utama, hotel, dan kawasan wisata, menyebabkan banyak turis terjebak di area tersebut. Dalam situasi darurat ini, pihak berwenang dan tim penyelamat melakukan evakuasi cepat dengan menggunakan perahu karet untuk menyelamatkan para turis yang terperangkap.
Banjir yang melanda kawasan Seminyak dan Legian bukanlah kejadian yang biasa. Dengan keduanya yang merupakan destinasi wisata utama di Bali, ribuan turis asing dan domestik terjebak di tengah kondisi cuaca ekstrem. Banyak di antaranya tidak dapat kembali ke hotel atau lokasi mereka karena jalanan yang terendam air. Beberapa lokasi wisata populer seperti pantai-pantai di Seminyak dan Legian juga tergenang, sehingga memperburuk situasi.
Evakuasi dengan perahu karet menjadi solusi utama dalam mengatasi keadaan darurat ini. Dengan menggunakan perahu karet, petugas dapat dengan cepat mengevakuasi turis dari lokasi-lokasi yang terisolasi.
Proses evakuasi dilakukan dengan koordinasi antara pemerintah daerah, petugas SAR (Search and Rescue), serta berbagai organisasi kemanusiaan. Tim penyelamat bekerja dengan cepat dan efisien, menggunakan perahu karet untuk menjangkau area yang sulit dijangkau oleh kendaraan darat. Selain itu, pihak hotel dan tempat penginapan juga berperan aktif dalam memberikan informasi terkait situasi banjir dan membantu proses evakuasi turis.
Dalam beberapa hari setelah kejadian, air mulai surut dan sebagian besar kawasan Seminyak dan Legian dapat kembali berfungsi seperti semula. Para turis yang sempat terjebak di kawasan tersebut akhirnya berhasil dievakuasi dengan aman. Ke depan, peristiwa ini menunjukkan pentingnya kesiapan menghadapi bencana di Bali, yang sangat bergantung pada sektor pariwisata.