e-media.co.id – Isu mutasi dalam tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali mencuat ke permukaan, kali ini melibatkan Letjen Kunto, yang belakangan ini menjadi sorotan publik. Mutasi yang melibatkan pejabat tinggi TNI ini memicu polemik besar, terutama setelah disebut-sebut adanya indikasi pembangkangan terhadap perintah Presiden Republik Indonesia.
Menurut berbagai sumber, mutasi yang dilaksanakan oleh Panglima TNI, yang merupakan salah satu keputusan strategis dalam rangka pembenahan struktur organisasi TNI, dianggap kontroversial oleh beberapa pihak. Terlebih, keputusan ini diduga tidak sejalan dengan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo. Para pengamat menilai bahwa hal ini mencerminkan adanya ketegangan antara lembaga eksekutif dan jajaran militer.
Meski demikian, Panglima TNI membantah adanya niat untuk melakukan pembangkangan. Dia menjelaskan bahwa mutasi adalah hal yang biasa dalam tubuh TNI untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme. Akan tetapi, di sisi lain, banyak pihak yang tetap mempertanyakan keputusan tersebut, dan menganggap bahwa hal ini berpotensi menimbulkan ketegangan dalam hubungan antara institusi militer dan pemerintah.
Ke depan, publik dan berbagai kalangan menantikan langkah-langkah selanjutnya, baik dari pemerintah maupun TNI, untuk menyelesaikan masalah ini dengan bijak demi menjaga stabilitas politik dan militer Indonesia.
