e-media.co.id – Son Heung-min dan Ange Postecoglou kini merayakan kesuksesan bersama di Tottenham Hotspur. Namun, tak banyak yang tahu bahwa keduanya dulu pernah berada di sisi yang berseberangan, bahkan saling mengalahkan di lapangan hijau.
Kisah menarik ini bermula pada tahun 2015 saat Son masih memperkuat tim nasional Korea Selatan dan Postecoglou melatih timnas Australia. Dalam final Piala Asia 2015, Australia yang saat itu tampil sebagai tuan rumah berhasil menaklukkan Korea Selatan 2-1 melalui perpanjangan waktu. Son mencetak gol penyeimbang di akhir waktu normal, namun harus menerima kekalahan dari tim asuhan Postecoglou di babak tambahan.
Kini, hampir satu dekade kemudian, keduanya justru bersatu membawa semangat baru ke Tottenham. Postecoglou yang datang sebagai pelatih pada musim panas 2023 berhasil membentuk tim yang agresif dan penuh semangat, dan Son ditunjuk sebagai kapten untuk menggantikan Harry Kane yang hengkang ke Bayern Munchen.
Kolaborasi keduanya terbilang sukses. Di bawah arahan Postecoglou, Son tampil konsisten dan menjadi salah satu kunci permainan Spurs. Meskipun belum meraih gelar besar di musim ini, pencapaian mereka menghidupkan kembali harapan fans akan kejayaan Tottenham.
Transformasi hubungan dari lawan menjadi rekan setim ini menjadi bukti bahwa sepak bola penuh kejutan. Dari rival di final Piala Asia, Son dan Postecoglou kini bersatu dalam misi yang sama: membawa Tottenham meraih kejayaan yang sudah lama dinantikan. Keduanya saling menghormati dan memahami karakter satu sama lain, yang menjadi fondasi kuat bagi perjalanan tim ke depan.