e-media.co.id – Hamas menyatakan kesediaannya untuk melakukan gencatan senjata di Gaza sebagai upaya mengakhiri konflik yang telah berlangsung lama. Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya tekanan internasional agar kedua belah pihak menghentikan kekerasan dan mencari solusi damai. Namun, Amerika Serikat dan Israel menolak tawaran tersebut, menganggapnya tidak memenuhi syarat yang diperlukan untuk perdamaian yang berkelanjutan.
Gencatan senjata yang diusulkan oleh Hamas bertujuan untuk menghentikan serangan dan pembalasan yang merugikan kedua belah pihak, serta memberikan kesempatan bagi warga sipil di Gaza yang menjadi korban dalam konflik ini. Hamas menegaskan bahwa mereka bersedia menghentikan segala aktivitas militer sebagai tanda itikad baik untuk dialog dan perdamaian.
Di sisi lain, Amerika Serikat dan Israel menganggap gencatan senjata tersebut kurang menguntungkan karena tidak mencakup pembubaran kelompok militan dan penghentian serangan roket ke wilayah Israel. Kedua negara tersebut berpendapat bahwa gencatan senjata harus didukung oleh jaminan keamanan yang kuat agar tidak memicu kekerasan di masa depan.
Ketegangan antara kedua kubu semakin memanas ketika upaya diplomasi gagal membuka jalan untuk dialog yang konstruktif. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan eskalasi lebih lanjut dalam waktu dekat.
Dengan demikian, situasi di Gaza tetap rapuh dan penuh ketidakpastian.