e-media.co.id – Hipertensi (tekanan darah tinggi) dan kolesterol tinggi merupakan dua kondisi kesehatan yang umum dijumpai, namun sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap keduanya hingga muncul komplikasi serius, seperti serangan jantung, stroke, atau gagal ginjal. Karena itu, deteksi dini menjadi langkah penting untuk mencegah dampak yang lebih parah.
Hipertensi terjadi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri meningkat secara terus-menerus. Sementara itu, kolesterol tinggi merujuk pada kadar lemak jahat (LDL) dalam darah yang melebihi batas normal. Kedua kondisi ini saling berkaitan dan dapat memperburuk satu sama lain. Kolesterol yang menumpuk di pembuluh darah membuat jantung bekerja lebih keras, sehingga tekanan darah meningkat.
Faktor risiko utama mencakup pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, stres, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan riwayat keluarga. Sayangnya, karena sering tak bergejala, banyak penderita baru mengetahui kondisinya saat sudah terjadi kerusakan organ.
Oleh karena itu, penting untuk rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah dan kadar kolesterol, terutama bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun atau memiliki faktor risiko. Pemeriksaan ini dapat dilakukan di puskesmas, klinik, atau rumah sakit dengan prosedur yang cepat dan aman.
Pencegahan bisa dimulai dengan perubahan gaya hidup: mengurangi konsumsi makanan berlemak dan asin, memperbanyak asupan buah dan sayur, berolahraga secara teratur, serta berhenti merokok. Dengan kesadaran dan deteksi sejak dini, hipertensi dan kolesterol tinggi bisa dikendalikan dan tidak harus menjadi ancaman mematikan.