e-media.co.id – Hubungan antara Donald Trump dan Benjamin Netanyahu kini mengalami ketegangan yang semakin dalam. Kedua tokoh ini yang dulu dikenal sangat dekat, kini saling menunjukkan tanda-tanda frustrasi. Dalam beberapa bulan terakhir, ada banyak perbedaan sikap yang mencolok, baik dalam masalah politik dalam negeri maupun kebijakan luar negeri.
Di masa lalu, Trump dan Netanyahu sering kali tampil bersatu, terutama dalam mendukung kebijakan pro-Israel dan menentang Iran. Trump memberi dukungan besar kepada Netanyahu dengan memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem, sebuah langkah yang sangat dihargai oleh pemimpin Israel. Namun, situasi mulai berubah ketika Netanyahu menghadapi tantangan politik di Israel dan Trump lebih fokus pada urusan dalam negeri, termasuk persiapan kampanye untuk pemilihan kembali.
Puncak ketegangan ini terjadi ketika Trump mengkritik Netanyahu karena pengelolaan pandemi COVID-19 di Israel dan ketidaksepakatan dalam beberapa kebijakan penting. Sumber-sumber yang dekat dengan kedua pemimpin menyatakan bahwa keduanya merasa saling kecewa. Netanyahu merasa Trump tidak memberi dukungan yang cukup, sementara Trump merasa Netanyahu terlalu bergantung pada dukungan Amerika Serikat tanpa memberikan imbal balik yang memadai.
Ketegangan ini berlanjut dengan pemilihan umum Israel yang semakin mendekat, di mana Netanyahu berusaha mempertahankan posisinya, sementara Trump berjuang untuk mengembalikan posisinya di panggung politik global. Meski kedua pemimpin ini masih memiliki kepentingan bersama dalam beberapa isu, hubungan mereka semakin jauh dari semula. Saling frustrasi ini mencerminkan betapa rapuhnya aliansi politik internasional dalam dunia yang terus berubah.