e-media.co.id – Cuaca yang berubah-ubah antara siang hari yang panas dan sore hari yang hujan sering kali membuat kita bingung. Fenomena ini bukan tanpa alasan, dan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) memberikan penjelasan ilmiah terkait perubahan cuaca tersebut.
Pada siang hari, suhu udara cenderung meningkat karena sinar matahari yang langsung menyinari permukaan bumi. Udara panas ini menyebabkan peningkatan penguapan air dari permukaan laut, sungai, dan daratan. Uap air yang terangkat ini kemudian mengumpul di lapisan atmosfer, membentuk awan-awan yang lebih tebal.
Namun, seiring berjalannya waktu, udara yang semakin panas menyebabkan proses konveksi, di mana udara panas naik ke atas, membawa uap air yang lebih banyak. Ketika udara ini mencapai ketinggian tertentu, uap air mulai mendingin dan mengembun menjadi titik-titik air, membentuk awan cumulus yang dapat berkembang menjadi awan hujan.
Pada sore hari, sering kali terjadi penurunan suhu dan peningkatan kelembaban yang memicu pembentukan hujan.
Fenomena ini juga bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti kondisi topografi, arus laut, dan pola angin yang berinteraksi di permukaan. Oleh karena itu, perbedaan suhu antara siang dan sore hari menjadi salah satu pemicu hujan sore yang sering kita alami.
