e-media.co.id – Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo melakukan penggeledahan di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Ponorogo. Aksi ini diduga berkaitan dengan penyelidikan kasus kredit fiktif yang melibatkan salah satu bank BUMN. Penggeledahan tersebut menjadi langkah awal dalam mengumpulkan bukti yang diperlukan untuk mengungkap dugaan tindak pidana korupsi.
Menurut keterangan resmi dari Kejari Ponorogo, penggeledahan ini dilakukan sebagai bagian dari proses penyidikan yang tengah berjalan. Petugas membawa sejumlah dokumen penting dari Dispendukcapil yang diduga menjadi alat dalam memfasilitasi pembuatan data fiktif untuk mengajukan kredit. Data yang tidak valid ini diperkirakan digunakan oleh pihak-pihak tertentu agar dapat memperoleh dana pinjaman dari bank dengan cara yang tidak sah.
Lebih jauh, kasus kredit fiktif ini menimbulkan kerugian besar bagi bank BUMN tersebut. Otoritas berwenang berupaya mengungkap semua pihak yang terlibat, termasuk kemungkinan adanya oknum di lingkungan pemerintahan yang membantu dalam pembuatan data palsu. Hal ini menunjukkan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan administrasi kependudukan.
Sementara itu, pihak Dispendukcapil sendiri menyatakan akan kooperatif dengan penyidik untuk mempercepat proses hukum. Mereka juga berjanji akan melakukan evaluasi internal agar kasus serupa tidak terulang di masa mendatang. Kejaksaan menegaskan akan terus mendalami kasus ini hingga tuntas demi memberikan keadilan dan menjaga kepercayaan masyarakat.
Penggeledahan ini menjadi sinyal kuat bagi pemerintah daerah untuk memperketat pengawasan serta mencegah praktik-praktik korupsi yang merugikan negara dan masyarakat luas.
